Tato dan Fashion Dalam Dunia Kerja



istock.com


Tato kerap kali menjadi stigma yang negatif di kalangan masyarakat luas, tidak terkecuali di dalam dunia kerja.

Orang yang bertato dianggap sebagai orang yang tidak bermoral, berantakan, dan sebagainya. Alhasil, tidak jarang orang dengan rajah ini sulit untuk mendapat pekerjaan tertentu.

Kendati demikian, perubahan zaman tampaknya membuat stereotip tersebut perlahan-lahan memudar.

Dilansir dari Liputan6, pandangan masyarakat mengenai tato berubah sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, banyak anak-anak muda yang mempunyai tato di tubuhnya.

Dengan keadaan seperti ini, dunia usaha perlahan-lahan mulai menerima orang-orang dengan seni yang ada di tubuhnya tersebut.

Lantas, kira-kira bagaimana nasib orang bertato dalam dunia kerja? Jangan khawatir, berikut kami akan menjelaskannya kepadamu.


Apakah Tato Dapat Diterima di Dunia Kerja?

Mungkin ini menjadi pertanyaan besar bagi kamu sekarang, terlebih bagi yang sudah mempunyai tato di tubuh.

Dilansir dari Reality HR, pada awalnya tato memang dianggap tidak profesional dan mengganggu.

Akan tetapi, lambat laun banyak perusahaan yang menyadari bahwa orang bertato tidak begitu masalah asalkan tidak menyinggung orang lain.

Selain itu, masih dari Reality HR, survei yang dilakukan oleh Insight for Professionals menunjukkan bahwa sekitar 520.600 perusahaan telah mengubah aturan berpakaian mereka.

Hal ini memungkinkan orang yang bertato untuk memperlihatkan tatonya.

Dengan memperlihatkan tato, orang akan sangat percaya diri. Pasalnya, hal itu merupakan bagian dari identitas mereka.

Akan tetapi, tidak semua perusahaan memperbolehkan karyawannya bertato. Masih ada perusahaan yang tidak mengizinkan karyawannya bertato.

Beberapa bidang pekerjaan yang berhubungan langsung dengan klien dan customer mungkin akan lebih tertutup untuk karyawan dengan gambar di tubuh.

Selain itu, bidang kerja yang terkait dengan pemerintahan juga kerap memberikan larangan tegas kepada pegawai untuk memiliki tato.

Orang yang bertato bahkan rentan mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan.

Dilansir dari Kompas, riset dari LinkedIn mengungkapkan 9 dari 10 perekrut berpikir bahwa tato yang dimiliki kandidat dapat membatasi perkembangan karier yang bersangkutan.

Lebih lugas lagi, 4 dari 10 perekrut profesional yang mencari kandidat karyawan akan menolak kandidat yang bertato, meskipun calon karyawan tersebut merupakan kandidat yang tepat.

Dengan demikian, masih ada perbedaan apakah orang bertato dapat diterima di dunia kerja atau tidak.

Sebab, beberapa perusahaan memang masih mengabaikan orang yang bertato karena dianggap berpotensi mengganggu jalannya bisnis mereka.

Namun, pada akhirnya semua bergantung dari perusahaan, apakah mereka menerima orang yang bertato atau tidak.

Komentar

Postingan Populer